Friday, February 20, 2009

PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

A. PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI
Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dulu. Ahli filosof Yunani, Aristoteles (384-322 SM) mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan, namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Linnaeus. Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan.
1. Sistem Dua kingdom
• Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
• Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735.
2. Sistem Tiga Kingdom
• Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
• Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
• Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun 1866
3. Sistem Empat Kingdom
• Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
• Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
• Kingdom Protista
• Kingdom Monera
Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Herbert Copeland tahun 1956.
4. Sistem Lima Kingdom
• Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
• Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
• Kingdom Protista
• Kingdom Monera
• Kingdom Fungi (Dunia Jamur)
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969.
5. Sistem Enam Kingdom
• Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
• Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
• Kingdom Protista
• Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
• Kingdom Eubacteria
• Kingdom Archaebacteria
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977.

B. MACAM-MACAM SISTEM KLASIFIKASI
1. Klasifikasi Sistem Alami
Klasifikasi sistem alami dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste de Lamarck. Sistem ini menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok takson yang alami. Artinya anggota-anggota yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah atau sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam.
Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar. Contoh, hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu, bersisik, berambut dan lain-lain. Sedangkan pada tumbuhan, ada kelompok tumbuhan berkeping biji satu, berkeping biji dua.
2. Klasifikasi Sistem Buatan (Artifisial)
Sistem Artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan satu atau dua ciri pada makhluk hidup. Sistem ini disusun dengan menggunakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang sesuai dengan kehendak manusia, atau sifat lainnya. Misalnya klasifikasi tumbuhan dapat menggunakan dasar habitat (tempat hidup), habitus atau berdasarkan perawakan (berupa pohon, perdu, semak, ternak dan memanjat).
Tokoh sistem Artifisial antara lain Aristoteles yang membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan (plantae) dan hewan (animalia). Ia pun membagi tumbuhan menjadi kelompok pohon, perdu, semak, terna serta memanjat. Tokoh lainnya adalah Carolus Linnaeus yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan alat reproduksinya.




3. Klasifikasi Sistem Filogenetik
Klasifikasi sistem filogenetik muncul setelah teori evolusi dikemukakan oleh para ahli biologi. Pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859. Menurut Darwin, terdapat hubungan antara klasifikasi dengan evolusi.
Sistem filogenetik disususn berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lainnya. Selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi dan anatomi maupun fisiologinya, sistem ini pun menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya memiliki kesamaan molekul dan bio kimia, tetapi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan fungsinya pada setiap makhluk hidup.
Jadi pada dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner sejak jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.
Perhatikan gambar atau diagram pohon filogenetik hewan dan filogenetik tumbuhan berikut ini yang menunjukkan urutan evolusi pada hewan dan pada tumbuhan.
C. SISTEM KLASIFIKASI
Menurut sistem klasifikasi lima kingdom, yang ditemukan oleh Robert H. Whittaker, mahkluk hidup dibedakan menjadi kingdom, monera, protista, fungi(jamur), plantae (tumbuhan), animalia (hewan). Setiap kingdom dibagi menjadi beberapa filum(untuk hewan) atau divisi (untuk tumbuhan). Setiap filum atau divisi dibagi menjadi beberapa kelas. Setiap kelas dibagi menjadi beberapa ordo, dan setiap ordo diagi menjadi famili. Setiap famili dibagi menjadi beberapa genus, dan setiap genus dibagi menjadi beberapa spesies. Sebagai mana disebutkan, semakin tinggi tingkatan takson akan dijumpai banyak anggota organisme yang persamaan cirinya sedikit, dan semakin rendah takson akan dijumpai lebih sedikit anggota organisme yang memiliki persamaan ciri yang banyak.
Contoh takson tertinggi misalnya kingdom tumbuhan.Ciri-ciri anggota kingdom tumbuhan adalah berakar, berbatang, berdaun, berklorofil, dan memiliki dinding sel dari selulosa. Contoh takson terendah dari kingdom tumbuhan adalah spesies padi. Semua organisme yang tergolog padi memiliki berbagai persamaan ciri, baik itu ciri akar, batang, daun, biji, aroma, ketahanan terhadap penyakit, habitat, dan sebagainya. Dengan kata lain, didalam spesies yang sama, setiap anggotanya memiliki keseragaman ciri.
Sebaliknya, dalam spesies yang berbeda, terdapat keanekaragaman ciri. Contohnya antar anggota spesiaes manusia terdapat keseragaman ciri, misal antara ras melayu dengan ras mongol atau yang lain. Akan tetapi, antara spesies manusia dengan spesies kuda tentu memiliki banyak perbedaan.

Berikut ini adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke dalam klasifikas 5 kingdom.

a. MONERA
Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti (organisme prokariot). Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA ( Deoxy ribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat).



b. PROTISTA
Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokan secara seerhana seperti protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
c. FUNGI (JAMUR)
Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat dikelompokan dalam dunia hewan atau tumbuhan.
d. PLANTAE (TUMBUHAN)
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak yang mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariut (memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, terkeuali jamur yang memiliki akar semu (rizoid). Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secar kawin tak kawin.
e. ANIMALIA
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Berbeda dengan tumbuhan hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.

D. PENAMAAN ILMIAH
Menurut aturan Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan, setiap jenis mahkluk hidup dapat digolongkan pada kelompok tertentu. Setiap jenis mahkluk hidup yang sudah dikenal diberi nama ilmiah yang terdiri dari 2 suku kata. Pemberian nama dengan 2 suku kata ini dikenal sebagai binomial nomen klatur. Sistem ini pertama diperkenalkan oleh Carolus Linneaeus.
Suku kata pertama merupakan nama genus (marga), suku kata ke-2 merupakan penunjuk spesies (Jenis). Huruf pertama suku kata pertama ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf selanjutnya ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan nama ilmiah dibedakan dari penulisan teks lainnya. Misalnya, jika teks dicetak tegak, nama ilmiah dicetak miring. Sebaliknya, jika teks dicetak miring, nama ilmiah dicetak tegak. Jika ditulis tangan, nama ilmiah ditulis dengan diberi garis bawah. Maksudnya adalah agar mudah dikenali.
Contoh penulisan nama ilmiah mahkluk hidup adalah sebagai berikut
a. Oryza sativa (padi)
b. Arachis hypogaea (kacang tanah)
c. Felis domestica (kucing)
d. Rana pipiens (katak)

Saraswati

Hari Raya Saraswati

Hari raya Saraswati adalah Hari Raya untuk memuliakan atau memuja Shang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai “Dewa Ning Pangeweruh” yaitu Dewa penguasa ilmu pengetahuan suci (Weda), pada dasarnya Saraswati terdiri dari 2 kata yaitu Saras dan Wati,”Saras” berarti sesuatu yang mengalir atau ucapan sedangkan “Wati” artinya memiliki. Jadi kata Saraswati secara etimologis berarti sesuatu sesuatu yang mengalir atau makna ucapan. Ilmu pengetahuan itu sifatnya mengalir terus-menerus tiada hentinya ibarat sumur yang airnya tiada pernah habis meskipun tiap hari ditimba untuk memberikan hidup pada umat manusia. Hari Raya Saraswati ini sangat penting bagi umat Hindu khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan karena Umat Hindu mempercayai hari Saraswati adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia. Hari raya Saraswati diperiagati setiap enam bulan sekali (210 hari), tepatnya pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung.
Dalam legenda digambarkan bahwa Saraswati adalah Dewi/Istri Brahma. Saraswati adalah Dewi pelindung/pelimpah pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra. Berkat anugrah Dewi Saraswati, kita menjadi manusia yang beradab dan berkebudayaan.
Ilmu pengetahuan dilambangkan oleh wanita cantik yaitu Dewi Saraswati, karena oleh wanitalah (ibu) kita berasal (lahir) dan wanita itu mempunyai sifat lembut, tegas dan cinta kasih. Dewi Sraswati adalah sakti dari Dewa Brahma. Selain itu Dewi Saraswati digambarkan mempunyai tangan empat yang masing-masing memegang Genitri (tasbih), Kropak (lontar), dan Wina. Dewi Saraswati juga digambarkan duduk diatas bunga teratai dan didampingi angsa dan burung merak. Simbol-simbol itu memiliki makna dan arti sebagai berikut :
-Genitri :lambang bahwa ilmu pengetahuan itu tidak pernah berakhir sepanjang hidup dan tak akan pernah habis dipelajari.
-Kropak/Lontar : lambang sumber ilmu pengetahuan (Gudang Ilmu Pengetahuan).
-Wina : mencerminkan bahwa ilmu pengetahuan dapat mempengaruhi rasa estetika/keindahan dari manusia.
-Teratai : sebaga istana / linggih Hyang Widhi dan juga sebagai lambang bahwa ilmu pengetahuan itu sangat suci.
-Burung merak : melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu agung dan berwibawa kepada orang yang telah menguasainya.
-Angsa : simbul dari kebijaksanaan untuk membedakan antara yang baik dengan yang buruk.


Upacar pada hari Saraswati, pustaka-pustaka, lontar-lontar, buku-buku dan alat tulis menulis yang mengandung ajaran atau berguna untuk ajaran-ajaran agama, kesusilaan dan sebagainya dibersihkan, dikumpulkan dan diatur pada suatu tempat, di pura di pemerajan atau di dalam bilik untuk diupacarai.
Di hari Saraswati biasanya pagi-pagi para siswa sekolah sudah sibuk mempersiapkan upacara sembahyang di sekolah masing-masing, sehabis itu biasanya para siswa melanjutkan sembahyang ke pura-pura lainnya. Dan pura yang menjadi favorit adalah pura Jagatnatha yang ada dipusat kota. Di sekolah, di pura, di rumah maupun di perkantoran semua buku, lontar, pustaka-pustaka dan alat-alat tulis di taruh pada suatu tempat untuk diupacarai, sedangkan para bijaksana menjalankan Tapa Brata Yoga dan Semedhi. Ada mitos pada hari Saraswati tidak diperbolehkan untuk menulis dan membaca.
Pada malam harinya dilaksanakan malam sastra dengan membaca sloka-sloka kitab suci keagamaan, mekekawin dan cerita-cerita yang berhubungan dengan ajaran dharma atau diadakan hiburan-hiburan pementasan wayang kulit. Kadang-kadang dilaksanakan sambang samadhi dengan mona bratha, yaitu tidak boleh berbicara, agar konsentrasi lebih cepat tertuju pada Dewi Saraswati.
Keesokan harinya pada hari Redite Pahing Wuku Sinta umat hindu melaksanakan upacara banyu pinaruh, yaitu simbol telah mendapatkan anugrah ilmu pengetahuan suci (Weda). Adapun pelaksanaan hari raya Banyu Pinaruh sebagai berikut:



1) Pagi-pagi buta umat hindu melakukan penyucian diri dengan mandi ke laut atau sumber air lainnya Keesokan harinya dilaksanakan Banyu Pinaruh, yakni asuci laksana dipagi buta berkeramas dengan air kumkuman. Ke hadapan Hyang Saraswati dihaturkan ajuman kuning dan tamba inum. Tamba inum ini terdiri dari air cendana, beras putih dan bawang lalu diminum, sesudahnya bersantap nasi kuning garam, telur, disertai dengan puja mantram: Om, Ang Çarira sampurna ya namah swaha.
2) Setelah diri kita bersih, dilanjutkan dengan melakukan persembahyangan memuja dewi Saraswati. Setelah selesai pesembahyangan, kemudian memohon Jajan Saraswati yang dilanjutkan dengan Nglungsur atau memohon Jajan Saraswati sebagai simbol mendapatkan anugrah Ilmu pengetahuan dari Dewi Saraswati.

Cerita Detectif

Pocong di Halaman Belakang Sekolah

Pada suatu hari di sekolah, Yono dan Gino si anak jahil yang terkenal di sekolahnya sedang bercakap-cakap sambil menunggu bel masuk kelas dibunyikan mereka sempat bercerita film yang kemarin mereka tonton, film itu adalah film horor, dan dari film itu mereka merencenakan sesuatu....

Nettttt....................................bel masuk kelas berbunyi, mereka pun masuk kelas...., setelah beberapa saat saat pelajaran matematika usai, bel istirahat kedua dibunyikan dan mereka pun merencanakan untuk mengadakan pesta..... mereka hanya memberi tahu kalau ada pesta, namun mereka tidak memberi tahu teman-temannya pesta apa dan alasan mereka “hanya untuk kejutan” makannya kalian harus datang, begitu kata mereka.

Pesta yang mereka rencanakan pada hari Sabtu jam 8 malam di halaman belakang sekolah. Teman-teman mereka datang, tapi mereka heran mengapa kalau lokasi pestanya hanya seperti ini... begitu terus keluh mereka....hampir mereka pergi karna sudah 1 jam menunggu Yono dan Gino mereka dikejutkan dengan sesosok pocong yang berdiri di depan mereka... mereka lari terbirit birit namun mereka melihat pocong lagi... akhirnya tiba-tiba pocong itu menghilang dan mereka pergi. Para undangan akhirnya bisa pulang dengan jantung yang terus berdebar setelah melihat sesosok pocong.

Keesokan paginya Yono dan Gino mendapat omelan dari para teman temannya yang telah dibohongi, dan mereka mengaku telah melihat pocong! Yono dan Gino penasaran dengan cerita teman temannya yang melihat pocong.

Kasus ini pun terdengar sampai ke kuping para guru dan juga Junior Detectif yang beranggotakan 3 orang, bahwa kini sekolah yang mereka tempati adalah tempat yang angker, Lalu di lain tempat... tiba-tiba Hijo kerasukan sambil berteriak histeris......... Gino pun segera menuju tempat lokasi saat Hijo kerasukan, Hijo sempat berkata sediakan sesaji sumbangan sukarela dari para murid dan itu harus sudah terkumpul besok dan lokasi untuk menaruh sesajinya adalah di halaman belakang sekolah.

Keesokan harinya sumbangan sudah terkumpul. Junior Detectif menuju Lokasi yaitu Halaman Belakang, anggota Junior Detectif adalah Seno, Crop, dan Restu. Mereka melihat upacara pemberian sesaji, setelah sesaji ditaruh mereka tetap berada di sana dan mereka mencari tempat persembunyian masing-masing. Dan mereka sudah mempersiapkan pakaian ganti dan bekal secukupnya, juga peralatan yang biasa mereka persiapkan saat akan memecahkan suatu kasus.

Siang berganti Malam, tepat pukul 8, sesosok pocong terlihat di sekitar gedung kelas VIII C, mereka mengejar pocong itu namun rupanya pocong itu telah menghilang, namun mereka tidak merasa rugi telah mengejar pocong itu, sesampainya di lokasi Uang yang digunakan sesaji telah hilang, mereka sadar pocong itu hanya sebagai pengalih perhatian, dan mereka sadar bahwa pelakunya adalah manusia biasa, itu terbukti dari beberapa hal, belakangan ini tidak ada kejadian aneh di sekolah namun ini langsung terjadi tanpa sebab dan akibat, bukti kedua mereka sadari dari Hijo yang kerasukan dan meminta sesaji berupa Uang, dan mereka yakin Hijo adalah salah satu pelaku dari kejadian ini, lalu mereka melihat kamera yang selalu mereka bawa dalam memecahkan kasus, di kamera terekam kalau sesaji uang ditarik benang yang berwarna bening, yang jika dilihat sepintas, benang itu takkan terlihat, berarti tempat sesaji sudah diikat benang sebelum mereka mengamati sesaji dari siang sampai malam begini.

Keesokan Harinya Junior Detectif langsung mengeluarkan pengumuman kalau di sekolah mereka ada orang jahil yang membohongi guru dan teman-temannya, bahwa di halaman belakang ada pocong. Mereka menuduh Hijo salah satu dari Komplotan itu namun Hijo tidak mengaku, Junior Detectif tidak langsung Ngotot atau marah kepada Hijo karna tidak mau mengaku, dan malah mereka mengaku salah. Sepulang sekolah Junior Detectif terus mengikuti Hijo dalam perjalan pulang tanpa sepengetahuan Hijo, dan ternyata Hijo menuju ke Halaman Belakang, disana mereka melihat Hijo bertemu Gino dan Yono, Junior Detectif merekam itu, saat itu, Yono, Gino dan Hijo sedang berbagi Uang yang diduga adalah Uang sesaji dari para murid. Junior Detectif merencanakan sesuatu dalam kasus yang sudah mereka ketahui pelakunya.

Paginya mereka mengumumkan para pelaku dari kejahilan ini yaitu, Gino, Yono, dan juga Hijo. Mereka bertiga sempat mengelak namun Junior Detectif menunjukan semua bukti, dan kemarin mereka tidak langsung menangkap Hijo karna mereka tahu kalau pembagian uang dari komplotan itu belum dilakukan karena kejadian munculnya pocong pada malam hari, dan tidak mungkin dilakukan pembagian jatah uang di saat yang seperti itu dan seperti yang mereka duga pelakunya akan muncul sendiri saat pembagian Uang yang terjadi di halaman belakang sekolah, dan itu sudah terekam dengan Jelas dikamera mereka, mereka sebelumnya juga sudah curiga, karna belakangan ini Yono dan Gino jarang muncul karna mereka berdua menyiapkan rencananya dengan sangat mulus dan berjalan lancar, bahkan tipuan pocong yang seperti ada di dua tempat dalam bersamaan hanyalah tipuan sederhana, karna sebenarnya pocongnya ada dua yaitu Gino dan Yono, dan akhirnya kasus pun terpecahkan.

Yono, Gino, dan Hijo sempat kabur namun akhirnya tertangkap oleh teman-teman mereka yang kesal karena telah dibohongi, setelah tertangkap Gino, Yono, dan Hijo dikenai Hukuman, selain itu pemanggilan Orang Tua mereka juga dilakukan dan juga mereka harus mengembalikan Uang hasil dari Kejahilan mereka kepada teman-temannya yang telah menyumbang untuk sesaji itu, sebagai gantinya Junior Detectif mendapat penghargaan untuk kesekian kalinya karna telah berhasil memecahkan kasus penipuan ini.@

Selesai

By: Dewa Gede Pahang Mahartam